Gak Ada Listrik? Charge Ponsel Pakai Urin

Para ilmuwan di sebuah universitas di Inggris memiliki ide unik tentang cara mengisi baterai ponsel, yaitu produk dari urin manusia.

Tim peneliti dari Bristol Robotics Laboratory, bagian dari University of the West of England (UWE), telah bekerja selama beberapa waktu prihal microbial fuel cell (MFC), atau sel bahan bakar mikroba.

MFC memanfaatkan sejumlah bakteri untuk memecah bahan organik pada urin dan menciptakan energi. Bakteri ini membutuhkan "makanan" untuk menghasilkan sejumlah listrik, dan tim UWE menganggap urin manusia merupakan bahan sangat tepat.

"Urin manusia secara kimia sangat aktif, kaya nitrogen dan terdiri dari senyawa urea, klorida, kalium dan bilirubin, sehingga sangat bagus untuk sel bahan bakar mikroba, ujar Dr Joannis Ieropoulos, pemimpin peneliti seperti dikutip dari USA Today, Rabu (17/7/2013).

• Bangun dari Koma, Pria AS Jadi Fasih Bahasa Swedia

Dalam minggu ini, kabarnya mereka telah memiliki kemajuan pesat. Meskipun output tenaga yang dihasilkan masih sangat kecil, dan disimpan dengan menggunakan kapasitor. Pada kesempatan itu pula diperlihatkan mereka berhasil mengecas sebuah handset Samsung, walaupun hanya dapat digunakan sebentar.

"Sejauh ini kekuatan bahan bakar mikroba yang kami kembangkan menghasilkan daya yang cukup untuk memungkinkan berkirim pesan SMS, web browsing dan membuat panggilan telepon singkat," lanjutnya.

"Melakukan panggilan pada ponsel memakan energi paling banyak, tapi kami yakin sukses bisa mengisi baterai untuk waktu yang lebih lama dengan konsep uji coba ini. Sekarang waktunya utnuk mengembangkan dan memperbaiki proses itu sehingga dapat dipakai mengisi baterai hingga penuh," tuntasnya.

Penemuan ini dinilai sebagai sebuah terobosan, terutama bagi orang-orang yang hidup di lingkungan pedesaan di negara berkembang, di mana sumber daya listrik sulit didapat, dan jumlah pemakai ponsel sangat banyak.

• Petraeus Turun Gaji Dari 2 Milyar Jadi 10 Ribu

Dana proyek penelitian tersebut ditalangi oleh yayasan Bill & Melinda Gates Foundation. Tim peneliti itu juga melihat potensi untuk menyalakan lampu, pisau cukur listrik dan perangkat lain.